khutbah jumat tentang keikhlasan
oleh: ubaidillah, S.A |
KHUTBAH TENTANG KEIKHLASAN
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ
تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Jamaah
Jumat yang berbahagia
Marilah
kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan selalu menjalankan perintah
dan menjauhkan laranganNya dengan penuh keikhlasan, karena dengan ikhlas kita
berharap penuh, Allah ridho kepada kita.
Ikhlas
dalam berbuat, ikhlas dalam beramal adalah hal yang begitu penting di hadapan
Allah SWT.
وما أمروا الا
ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيمون الصلاة ويؤتوا الزكاة وذلك دين القيمة
Mereka
tidak diperintah kecuali supaya menyembah kepda Allah dengan ikhlas dalam
beragama lurus, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang
lurus.
Ikhlas
bukan hanya di bibir saja, tetapi ikhlas yang benar-benar disadari oleh hati
bahwa apa yang kita kerjakan bukan untuk mendapat pujian atau sanjungan dari
orang lain. Ikhlas karena berharap ridho SWT.
Pada
dasarnya perintah ikhlas itu sendiri untuk kemaslahatan kita, manusia, baik
kemaslahatan dunia atau akhirat.
Kemaslahatan
dunia dapat kita rasakan, ketika kita ikhlas menjalankan aktivitas keseharian
kita maka seberat apapun, selelah apapun,atau serumit apaun maka aktivitas itu
akan menjadi aktivitas yang menyenangkan dan tidak aka nada rasa tersiksa olenya.
Bekerja
mancari nafkah misalnya, jika kita ikhlas maka kita akan senang menjalankannya.
Jika kita senanng menjlankannya, walau lebihdari sembilanja atau sebelas jam
bekerja, akan terasa begitu singkat. Tidak ada rasa tertekan, tidak ada rasa
jenuh atau bosan, apalagi hati menggerundel. Jiwa kita akan tenang dan saat
ketenangan itu selalu ada, maka kesehatan akan lebih berpihak kepada kita dari
pada sakit.
Kemaslahatan
di akhirat jelas, Allah akan ridho terhadat orang-orang yang ikhlas karenaNya.
Rosulullah
SAW bersabda:
إن الله لا يقبل
من العمل الا ما كان له خالصا وابتغى به وجه الله
Allah
tidak akan menerima amal kecuali dikerjakan dengan ikhlas dan semata-mata
bertujuan mencari keridhoan Allah.
(HR. An-Nasa’i)
Untuk
itulah mari kita luruskan niat, beramal untuk menggapai ridho Allah.
إنما الأعمال
بالنيات وإنما لكل امرء ما نوى
Bahwa
segala amal tergantung niat dan apa yang diperbuat oleh seseorang sesuai apa
yang diniatkan.
Dan
di akhirat kelak, ketika kita dibangkitkan, niat akan memegang peranan penting
dalam menentukan tempat kita di surga atau neraka.
Diriwayatkan
oleh Imam Muslim, An-Nasa’i, Imam Ahmad, dan Baihaqy: Ada tiga golongan orang yang
begitu yakin dengan amalnya. Orang pertama adalah orang yang mati syahid. Ia
dihadapkan kepada Allah. Orang itu mengakui banyak nikmat yang Allah berikan
kepadanya. Kemudian Allah menanyakan tentang kenikmatan itu. Orang itu berkata
bahwa ia telah berjuang karena Allah lalu mati syahid. Tetapi, Allah maha tahu
apa yang ada di hati manusia. Allah membantah dan menyatakan bahwa ia berperang
hanya ingin dipuji sebagai pemberani dan kenyataannya di dunia ia memang
disebut-sebut sebagai pemberani. Apa yang ia harapkan sudah terpenuhi. Maka
Allah memasukkan orang seperti ini ke neraka.
Orang
kedua juga demikian. Ia seorang alim. Ia belajar dan mengajar agama dan ahli
membaca Al-Qur’an. Tetapi, ia belajar dan mengajar bukan karena Allah. Ia
belajar dan mengajar agar disebut sebagai seorang alim/orang pintar atau
disebut ustadz dan ia membaca Al-Qur’an hanya
agar disebut qori, fasih dalam membaca dan berharap pujian. Bukan karena
berharap ridho Allah. Orang seerti ini pun dimasukkan ke dalam neraka.
Demikian
orang ketiga, orang kaya yang dermawan, tetapi kedermawanannya hanya berharap
pujian orang. Orangseperti ini juga bukan bagian dari orang-orang yang
beruntung.
Hadis
tersebut memberi pengertian kepada kita untuk selalu ikhlas karena Allah, ikhlas
dalam aktivitas keseharian kiat.
Allah
maha tahu apa yang ada di hati kita. Oleh karena itu, janganlah kita tertipu.
Tertipu oleh kemegahan pujian yang hanya sesaat.
اعوذ بالله من
الشيطان الرجيم
قل ان تخفوا ما
في صدوركم أو تبدوه يعلمه الله
Apa
yang kamu sembunyikan dalam hatimu atau yang kamu tampakkan, Allah tahu.
Jika
amal-amal baik sering kita kerjakan,
tetapi masih terbersit rasa ingin dipuji oleh orang, maka bukan amal-amal itu
yang harus kita tinggalkan, melainkan niat kitalah yang harsus kita luruskan.
Sekali
lagi jangan tertipu oleh rasa ingin dipuji. Itu adalah bisikan syaitan yang
akan membuat kita dalam kerugian besar di hadapan Allah SWT.
Berapa
lama orang akan memuji kita? Berapa lama orang akan menganggap kita hebat? Atau
berapa lama orang akan merasa hormat kepada kita? Sedangkan umur kita dan umur
orang yang kita harap memuji dan memberi rasa hormat, dapat dihitung oleh jari.
Tetapi, karunia dan ridho Allah, akan selalu abadi dan keabadian karunia dan
ridhonya dapat kita rasakan di dunia ini, terlebih lagi di akhirat kelak. Oleh
karena itu, sekali lagi, marilah kita luruskan niat kita Lillahi Ta’ala
dalam beramal dan beribadah.
Semoga
Allah selalu meluruskan niat, kita sehingga kita selalu berada dalam keridhoaNya.
Amiin Ya Robbal ‘Alamiiin.
أعوذ بالله من
الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن
الرحيم ألهاكم التكاثر - حتى زرتم
المقابر ....
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وتقبل الله منا و
منكم تلاوته يا كريم
و قل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
]" />
" />